Subscribe News Feed Subscribe Comments

A Story of Two Pebbles.. =)

Many years ago in a small Indian village, a farmer had the misfortune of owing a large sum of money to a village moneylender. The moneylender, who was old and ugly, fancied the farmer's beautiful daughter. So he proposed a bargain.

He said he would forgo the farmer's debt if he could marry his daughter. Both the farmer and his daughter were horrified by the proposal. So the cunning money-lender suggested that they let providence decide the matter. He told them that he would put a black pebble and a white pebble into an empty money bag. Then the girl would have to pick one pebble from the bag.


1) If she picked the black pebble, she would become his wife and her father's debt would be forgiven.

2) If she picked the white pebble she need not marry him and her father's debt would still be forgiven.

3) But if she refused to pick a pebble, her father would be thrown into jail.They were standing on a pebble strewn path in the farmer's field.


As they talked, the moneylender bent over to pick up two pebbles. As he picked them up, the sharp-eyed girl noticed that he had picked up two black pebbles and put them into the bag. He then asked the girl to pick a pebble from the bag.


Now, imagine that you were standing in the field. What would you have done if you were the girl? If you had to advise her, what would you have told her?
Careful analysis would produce three possibilities:

1. The girl should refuse to take a pebble.

2. The girl should show that there were two black pebbles in the bag and expose the money-lender as a cheat.

3. The girl should pick a black pebble and sacrifice herself in order to save her father from his debt and imprisonment.


Take a moment to ponder over the story. The above story is used with the hope that it will make us appreciate the difference between lateral and logical thinking. The girl's dilemma cannot be solved with traditional logical thinking. Think of the consequences if she chooses the above logical answers.


What would you recommend to the Girl to do?...


Well, here is what she did ....


The girl put her hand into the moneybag and drew out a pebble. Without looking at it, she fumbled and let it fall onto the pebble-strewn path where it immediately became lost among all the other pebbles.

"Oh, how clumsy of me," she said.


"But never mind, if you look into the bag for the one that is left, you will be able to tell which pebble I picked."


Since the remaining pebble is black, it must be assumed that she had picked the white one. And since the money-lender dared not admit his dishonesty, the girl changed what seemed an impossible situation into an extremely advantageous one.


MORAL OF THE STORY:

Most complex problems do have a solution. It is only that we don't attempt to think. Start your day with this thought provoking story and have a nice day..! =)
p/s 1:
Setiap masalah ada penyelesaian, jgn pernah lupa ALLAH sentiasa bersama hamba-Nya walau pada saat kita didatangi dgn ujian yg sgt sulit..
jom! sama2 dekatkn diri dgn ALLAH.. (^^,)
p/s 2:
x elok menipu, mnindas org lain,x pasal2 kena btg hidung sndiri..(mcm pakcik moneylender tu..)
p/s 3:
again! sorry sgt2 asyik nk post ttg citer je..erm..(tapi nk share gak sbb citer ni best!)

You are special-Don't ever forget it!

A well known speaker started off his seminar by holding up a $20 bill. In the room of 200, he asked, "Who would like this $20 bill?"

Hands started going up.
He said, "I am going to give this $20 to one of you but first, let me do this." He proceeded to crumple the dollar bill up.
He then asked, "Who still wants it?"

Still the hands were up in the air.
"Well," he replied, "What if I do this?" And he dropped it on the ground and started to grind it into the floor with his
shoe.
He picked it up, now all crumpled and dirty. "Now who still wants it?" Still the hands went into the air.


"My friends, you have all learned a very valuable lesson. No matter what I did to the money, you still wanted it because it did not decrease in value. It was still worth $20.
Many times in our lives, we are dropped, crumpled, and ground into the dirt by the decisions we make and the circumstances that come our way.


We feel as though we are worthless. But no matter what has happened or what will happen, you will never lose your value. You are special - Don't ever forget it! =)



p/s: khas utk sahabat2 trsayang yg trdetik rasa penat utk meneruskan perjuangan, sama ada:
* prjuangan di jalan dakwah,
* perjuangan dlm menuntut ilmu
* perjuangan melawan nafsu
--> nasihat utk diri yg slalu alpa~ O_o

Pengajaran daripada Raja..

Pada zaman dahulu ada seorang raja yang pada suatu ketika meletakkan sebongkah batu besar di tengah-tangah sebatang jalan. Kemudian raja itu bersembunyi untuk melihat apakah ada orang yang mengalihkan batu besar yang menghalang sebahagian jalan itu.

Beberapa saudagar terkaya dan bangsawan kerajaan raja itu, ketika melalui jalan itu dan berhadapan dengan batu besar lantas membelokkan langkah, agar dapat melalui jalan itu. Ramai juga merungut dan dengan lantang mengecam raja kerana tidak prihatin dengan rakyat dengan memastikan jalan yg dilalui itu sempurna tanpa halangan sebegitu. Tetapi tak seorangpun berbuat sesuatu untuk menyingkirkan atau mengalihkan batu besar itu.

Kemudian kelihatan seorang petani, membawa sayur-sayuran dan buah-buahan. Ketika langkahnya terhambat sesampainya di perintang jalan itu, ia meletakkan bebanannya lalu berusaha menggolekkan batu besar itu ke tepi jalan. Dengan susah payah, ia akhirnya dapat mengalihkan batu itu.

Ketika petani itu hendak mengangkat semula sayur-sayuran dan buah-buahan bawaannya tadi, dilihatnya ada sebuah dompet tergeletak di tengah jalan, di bawah batu besar tadi berada. Dompet itu berisi wang emas yang banyak serta sepucuk surat dari raja yang menyatakan bahwa wang emas itu diperuntukkan bagi orang yang mengalihkan batu besar itu dari tengah jalan.Dengan kejadian itu si petani mengerti dan menerima suatu pengajaran yang takkan pernah dimengerti oleh ramai orang:

"Setiap rintangan merupakan peluang untuk memperbaiki keadaan"



p/s:tetiba hati ni asyik nak post citer motivasi je~ x tau nape.. o_0
jom! sama2 muhasabah diri.. (^_^)

SEGELAS AIR DAN 2 GENGGAM GARAM

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung."Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu? " sang Guru bertanya.


"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, " jawab sang murid muda.Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."

Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta."Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit."
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin."Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru."Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.

"Sekarang kau ikut aku."Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka."Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.


"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya.


Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?""Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.


"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?""Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi.Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum."Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."



Si murid terdiam, mendengarkan."Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau."
jadikan qalbumu sebesar danau
p/s: kpd sesiapa yg nk cuba eksperimen tok guru ni boleh la., insyaAllah brkesan..hehe *peace*

senyumlah walaupun hatimu disakiti..

"ah, benci aa ngn dia! nk kutuk org depan2 la! apa kes kutuk belakang2!!!"

"sakit hati aku weyh.ada ke patut potong line tym aku dah dok terpacak kt dpn atm tu!"

"nape dia tuduh aku curik pensel dia?? geram tol! sabar je laaaaaa!"


seringkali apabila amarah menguasai, kita jadi hilang pertimbangan. kekadang rasional yang menggunung bisa lerai tanpa tahanan. apa sahaja yang terbuku seakan-akan mahu dihamburkan.hati yang rasa disakiti mahu membalas panahan pedihnya.
memuaskan nafsu yang seolah-olah membara tak terbendung gamaknya.

fikiran dalam keadaan kurang sedar lantas memacu pelbagai carutan yang tidak enak didengar. tidak cukup dengan itu ghibah juga akan jadi perkara utama diuar-uarkan. andai tidak dibendung dengan baik boleh mengundang pertengkaran yang entah akan bila redanya.


begitu mudah manusia dirasuk, dicucuk tak berhenti andai perkiraan sudah lama ditinggalkan. kerana pabila sakitnya hati..


situasi di atas sebagai contoh. lagi contoh apabila ada yang menyakiti hati membuta tuli menyalahkan atas sesuatu yang tidak sepatutnya.sakitnya hati kala itu hanya Allah sajalah yang tahu. tapi pernah tak terfikir, betapa kita membenci, tindakan itu tidak sedikit pun mendatangkan apa2 manfaat? ketahuilah hidup ini terlalu singkat untuk membenci.....


sama juga apabila ditimpa musibah.tidak jauh bezanya dengan sakit hati.tika musibah melanda adakalanya kita hanyut entah ke mana. segala2nya umpama hilang andai diri tidak betah menangani. Dia menurunkan musibah supaya kita lebih matang meniti hari-hari. melihat sejauh mana kerasional dalam menghadapi sesuatu perkara. seringkali, bila ditimpa musibah


"oh my god, i hv a big problem!"


tangani dengan cara terbaik. boleh je cakap,

"hey problem, i hv a BIG god!"

dan tersenyumlah..kerana senyum itu pemudah, penawar kala gundah, penyejuk jiwa yang lagi gulana.dan selepas itu, hati beransur tenang, mula fikiran memainkan peranan daripada bertindak membabi buta. akan sedar di manakah priority kita yakni Allah. masalah yang pada mulanya terasa sangat besar beransur-ansur mengerdil.


=))

apabila disakiti, tersenyumlah. besarkan hati sebaik mungkin. terima segalanya dengan redha kerana semakin dipaut rasa sakit hati itu, luka itu akan tersingkap jelas dan makin dalam. senyum itu penawar. saat tersenyum hari-hari yang gelap sedikit sebanyak bertukar menjadi cerah. agar yg terbaik bisa kembali digarap. yang memandangnya juga akan terasa sejuk.menyenangkan hati sesiapa yang melihatnya. dapat pahala kan kat situ?? =)


jom kita telusuri sirah junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.


Muhammad saw telah meluluhkan hati sesiapa sahaja melalui senyuman. baginda menumbuhkan harapan dengan senyuman. baginda mampu melenturkan hati yang keras dengan senyuman. bahkan baginda mensunnahkan umatnya untuk menghiasi diri dengan akhlak mulia ini.

“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi dalam sahihnya.

Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, berkata,
“Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan baginda tidak melihatku kecuali baginda pasti tersenyum kepadaku.”


Suatu ketika Muhammad saw didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Muhammad, sehingga leher baginda membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras,


“Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Muhammad saw. menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian baginda menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya.”


baginda tersenyum dari bibir yang lembut, mulia dan suci sehingga detik2 terakhir kehidupan baginda. nah, kat ctu kita boleh lihat betapa tingginya akhlak Rasulullah yang kita cintai ini.
contoh teladan yang baginda tunjukkan terlalu banyak sehingga part senyuman juga tidak ketinggalan. baginda tersenyum saat menghadapi masalah bukan langsung meratapi apa yang terjadi.

ketahuilah sahabat-sahabat tatkala ujian datang melanda, tatkala rasa sakitnya hati menjelma tiba, kita mampu punyai kekuatan yang lahir dari sesuatu yang sangat mudah dan manis yakni senyuman. pabila dirundung duka jangan terus2an mencembrutkan muka kerana itu sungguh tidak comel dan sungguh tidak enak dipandang! senyum kan sedekah, jangan kedekut kok.
sungguh itu ciri2 orang yang keras hati deh..

senyuman itu bisa mempengaruhi persekitaran kita juga. so, rajin2 lah senyum ye, bahagiakan diri sendiri, gembirakan orang lain dan senangnya dapat pahala sedekah.kan3..
=))

senyum seindah suria yang membawa cahaya

senyumlah dari hati duniamu berseri

senyum umpama titian dalam kehidupan

kau tersenyum, ku tersenyum

kemesraan menguntum

senyum,
kepada semua
senyumanmu amatlah berharga

senyum,
membahagiakan

dengan senyuman terjalinlah ikatan..

senyum itu ibadah, maka tersenyumlah..
hiasi hari2 mu dengan senyuman.
ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa

ia mudah, tapi sangat berharga

senyumlah sahabat2ku

bahagikanlah keajaiban hidup sesama kita..


p/s: jangan terlebih senyum sendiri2, itu bahaya! nnti ada yang tersalah tafsir..hehe


p/s2: jom wat peraduan senyum paling manis! sapa menang kite hadiahkan senyuman..=)


p/s3: tuluslah dalam senyumanmu...
p/s4: jangan wat2 senyum kambing ye..eheh

kita diserang..

tau tak apa itu ghazwatul fikri?
kalau ditranslatekan kepada bahasa ibunda,
ia bermaksud serangan pemikiran..

apakah itu??
hurm~

sedar tak sedar..
kita sebenarnya sudah lama
dan masih lagi diserang oleh musuh-musuh islam..

malah,
sekarang serangan mereka bertambah kuat..
sehingga islam kini berada di lembah yang amat hina..
jauh dari puncak tertinggi seperti ketika di zaman khulafa' dahulu..

umat islam sekarang disogok dan disuap dengan pelbagai hiburan..
yang amat melalaikan..

tak kiralah dalam apa jua bentuk sekalipun,

termasuklah
wanita..
di mana iklan sekarang menggunakan wanita sebagai bahan tayangan..

games..

sehingga manusia sekarang sanggup main game sampai pukul 2 3 pagi..
tinggalkan tanggungjawab dakwah..
tanggungjawab sebagai seorang suami..
tanggungjawab sebagai seorang anak..
tanggungjawab sebagai seorang MUSLIM!

filem dan apa jua bahan tontonan..
yang pastinya mempunyai isi yang kurang bermanfaat..
yang selalunya akan menyelitkan unsur seksual..
yang secara directnya akan menjatuhkan
moral,akhlak,iman dan merosakkan otak dan minda generasi tua dan muda..

inilah contoh-contoh ghazwatul fikri
atau serangan pemikiran yang sedar tak sedar..
sudah lama melanda umat islam..

namun kebanyakkan dari kita..
masih mahu memilih hiburan itu..
untuk memuaskan nafsu duniawi yang bakal merosakkan diri kita sendiri..

tidakkah pelik manusia yang memilih untuk diserang?
ya..
sangat pelik..

namun mungkin kita tak sedar akan kesannya..
kerana tidak nampak secara fizikal..
namun dalam diam..
iman dan hati kita sedang merana..
kering dan bakal mati jika ia terus menerus diserang..
dengan perkara sebegini..





Disini, ingin saya kongsi perkara-perkara penting dalam strategi musuh Islam untuk menjayakan Ghazwatul fikri mereka.

1. Tasykik
iaitu menimbulkan keraguan dalam jiwa kaum muslimin terhadap agamanya.

bukankah sekarang ni..
memang umat islam sendiri ragu-ragu dengan agama mereka?
malu dengan agama sendiri..
sedangkan islam telah dimuliakan
dan dijadikan satu-satunya agama
yang diterima di sisi Allah SWT..

tidak yakinkah kita dengan Al-Quran?
dimana disebut di dalamnya..

"sesungguhnya agama di sisi Allah adalah agama islam"

2. Tasywih,
iaitu pengaburan.

Caranya dengan memberi gambaran salah tentang Islam
untuk mengaburkan kaum muslimin tentang Islam sebenar.

ya..
umat islam sekarang pun tidak faham dengan agama mereka sendiri..
tidak mau mengambil tahu tentang agama mereka..

"hukum hudud?? oh tak nak lah..kejam"

adakah yang berkata-kata itu tahu tentang agama islam yang sebenarnya?
tahukah dia bagaimana hukum hudud itu dijalankan?

saya confirm..TIDAK!
oleh sebab itulah dia mampu berkata sedemikian..

tapi itulah realiti umat islam sekarang..
jauh dari agama sendiri..
lebih rela menggadaikan agama demi kesenangan dunia..

islam hanya pada nama..
islam hanya pada keturunan..
naudzubillah~

3. Tadzwiib
iaitu pelarutan

mencampuradukkan antara pemikiran dan budaya Islam
dengan pemikiran dan budaya Jahiliyah (kufur)

ini juga boleh membuatkan manusia confuse..
adakah ia datang dari islam?

sedangkan islam itu sepatutnya jauh dari nilai-nilai keji..

namun umat islam sendiri yang mengangkat..
dan mangagungkan budaya-budaya jahiliyah ini..


4. Taghrib
atau pembaratan (westernisasi)

mendorong kaum muslimin untuk menyenangi
dan menerima pemikiran, kebudayaan, gaya hidup
dan apa saja yang datang dari Barat.

sedangkan kita tahu..
kebanyakkan yang datang dari sana..
tidak selari dengan islam..

saya tidak katakan bahawa semua yang datang dari barat,
harus ditolak..

tidak..malah..
ada juga yang harus kita contohi tentang mereka..

namun..
apabila mereka (barat) sudah terlalu diagung-agungkan..
sehingga apa yang mereka lakukan..
dianggap betul..
dan dijadikan sebagai pedoman atau gaya hidup..

kebaratan yang harus ditolak disini adalah seperti
gaya hidup..
mengagungkan para artis yang jauh dari peraturan islam..
pergaulan bebas..
hedonisme yang melampau..
dan sebagainya..

ini yang harus kita jauhi..

sedarlah rakan-rakan..
serangan pemikiran ini hanya akan berterusan dengan keizinan kita sendiri..
kalau kita berhenti dari memanjakan diri kita..
dan memilih utk cuba kembali mengikut jalan Allah..
serangan ini takkan bertahan lama..

namun semua itu perlukan pengorbanan yang besar..

syurga yang mahal..
takkan begitu mudah dicapai..
tanpa pengorbanan..bukan?

mengubah minda masyarakat kita..
yang sudah lama ditanam dengan sekularisme
dan hedonisme tidak mudah..

bagai pokok yang sudah berakar tunjang menyelam ke dasar bumi..
ingin kita cabut akarnya..

susah bukan?

namun tidak mustahil..

dengan usaha dan doa..
serta tawakal padaNYA..
pasti akan ada jalan..

tapi bermula pada diri kita sendiri..

it all depends on you!



just satu perkongsian di pagi hari..
moga bermanfaat~


yuk! jadi mereka yang asing..
kerana orang kebanyakan itu selalunya membawa ke arah kerosakan~

alkesah....sebijik pisang

WARNING!!!..kisah di bawah ini langsung tidak ada kene mengena dgn pisang..HARAP MAKLUM

Digosok-gosok lagi matanya. Dia seakan-akan tidak percaya apa yang dilihatnya. Apakah aku kembali ke zaman unta, ke zaman kolot dan purba? begitulah detik hatinya. Dikesat hidungnya yang berair dengan kertas tisu. Kertas itu kemudiannya dicampakkannya ke tepi jalan.


"Assalamualaikum, pakcik.. tolong kutip kertas itu. Nanti pakcik rugi di Akhirat. Kebersihan itu

separuh daripada iman."


Bunyi satu suara di belakangnya. Ia bingkas berpaling. Siapa berani menegurku? Aku Datuk Dr.Johar, orang besar negara ini.

"Pakcik, biarlah saya tolong kutip,sebelum Penguatkuasa Iman dan Islam datang. Nanti didendanya pakcik," kata budak kecil berpakaian putih dengan serban yang melilit kepalanya.


Datuk Dr. Johar membetulkan tali lehernya. Ah, kalau dia datang biar aku sogok dengan duit ini . Siapa yang tak kelabu tengok duit merah, biru berlapis-lapis. Namun, Datuk Dr. Johar terus hairan. Bangunan pencakar langit dengan wajah pembangunan yang sofistikated. Ada helikopter bersimpang -siur bergerak di udara. Railbus bercerakah ke sana sini. Bullet train meluncur bagaikan panah dilepaskan dari busurnya. Kesibukan yang layak dipikul oleh manusia-manusia moden.

Namun peliknya, pakaian mereka, tingkah-laku mereka...Ah, di mana aku sekarang ini, gerutu hati Datuk Dr.Johar.


"Hoi budak, Aku dimana sekarang ?" soalnya kepada budak yang menegurnya tadi.


Budak itu tersenyum. Mukanya cerah dan indah. Tenang dan bersuara lunak. Apakah ini Aladin, budak Arab dengan lampu ajaibnya: teka-teki itu terus menerjah kepala dan kotak fikir Datuk Dr. Johar. Budak itu membuka mulut hendak menjawab. Belum sempat,tiba-tiba datang sebuah kereta jenis Ferrari, merah dan bercahaya. Keluar dua orang lelaki dengan pakaian yang hebat dan segak. Serban mereka berwarna hitam berjalur biru.


"Assalamualaikum....Maaf, pakcik. Kami terpaksa mendenda pakcik. Kesalahan membuang sampah ini sudah belasan tahun tidak berlaku di Darul Taqwa ini. Kami terpaksa mendenda pakcik. Kebersihan itu lambang iman. Negara ini menitikberatkan iman.... Pakcik didenda, 30 kali subhanallah, 30 kali astaghfirullah dan selawat 100 kali."


Kata pegawai penguatkuasa itu dengan lembut. Datuk Dr. Johar tersentak. Apa namanya undang-undang ini. Tak ada dewan bandaraya di seluruh pelusuk dunia mengamalkannya. Dia tercengang-cengang. Namun egonya membumbung tinggi. Apa ? Dia nak marahkan aku ?

" Ni duit lima ratus. Saya tak mahu buat apa yang kamu minta. Kita selesaikan di sini saja. Berapa gaji yang kamu dapat sebulan ? " tanyanya angkuh.


"Pakcik, kita bekerja kerana Allah, bukan kerana gaji. Lagipun duit bukan ada harga lagi di zaman ini. Semuanya dipandang sebagai alat, bukan matlamat," kata pegawai berjanggut dan berjambang itu dengan tenang.


"Oh, oh .... maafkan kami, pakcik. Kami nak tanya sikit, kenapa pakcik pakai pakaian zaman dulu? Mana pakcik dapat pakaian macam itu ?" Tanya pegawai itu pula.

Aku yang gila, atau dia yang gila? Detak hati Datuk Dr. Johar. Dia berjalan ke arah kereta Ferrari yang berkilat itu. Melalui cerminnya dia nampak perawakannya dengan jelas. Tak ada yang salah. Tali leher, kemeja dan kotnya masih kemas dan segak. Daripada jenama yang mahal pula - Pierre Cardin. Kasutnya hitam berkilat daripada jenis Bally. Ah! Aku masih unggul. Lelaki tampan, lambang status dan kejayaan. Dia yang kolot, dia yang ketinggalan zaman.

"Anak muda, pakaian pakcik ni pakaian pemimpin. Pakcik orang besar di negara ini. Pakcik dah keliling dunia dengan pakaian ni. "


"Pakcik, itu pakaian puluhan tahun yang lampau. Ketika Islam belum berdaulat di Darul Taqwa ni. Moyang-moyang kami dulu saja yang pertahankan pakaian macam itu. Itu pakaian orang kuno di Barat. Sekarang, kami hanya dapat lihat gambar-gambarnya saja. Itupun dalam buku sejarah zaman peralihan Islam. Orang Barat zaman moden ini dah berpakaian macam yang kami pakai. Tak ada orang yang pakai macam tu kecuali orang-orang bukan Islam yang dijamin kebebasannya dalam sebuah negara Islam seperti darul Taqwa."

Datuk Dr. Johar termanggu-manggu kebingungan. "Di mana aku sebenarnya ni?" Dia bertanya lagi kepada pegawai penguatkuasa dan budak kecil di tepi jalan. Dia masih kenal, Ini Jalan Chow Kit ditengah bandar Kuala lumpur. Masih ada Masjid Pakistan dan Masjid Kampung Baru di sebelah sana. Tetapi itu sahaja, yang lain tak ada.

"Pakcik di bandar Mutmainnah. Ini jalan Mujahadah, namanya. Saya Haji Din,Pegawai Penguatkuasa Iman dan Islam. Diberi amanah untuk memastikan kebersihan lahir batin bandar ini."

Apa? Bandaraya Kuala Lumpur dah jadi Bandaraya Mutmainnah? Jalan Chow Kit dah jadi jalan Mujahadah? Apa dia mutmainnah? Apa dia mujahadah tu? Apa yang terjadi ni? Soalan-soalan itu terus menyerang benak Datuk Dr. Johar.


"Pakcik, kami rayu pakcik membayar denda tadi. Kalau tak boleh sekarang, lepas sembahyang nanti pakcik laksanakanlah. Demi kebaikan pakcik dunia dan Akhirat..."


Tiba-tiba terdengar suara orang memberi salam dari jauh.Nyaring dan jelas. Seorang lelaki pertengahan umur berlari kepada seorang pegawai penguatkuasa.

"Tuan, hukumlah saya. Saya mengumpat tadi. Ya Allah ! seksa Neraka amat pedih..Tolonglah, tuan. Hukum saya di dunia sebelum saya di hukum di Akhirat!" rayu lelaki itu.

Pegawai tadi berpaling ke arah lelaki yang baru datang, dan kesempatan itu diambil oleh Datuk Dr. Johar. Ia lari sekuat-kuat hati.Peliknya mereka tidak mengejarnya. Ia terlepas ...Lega.Dahaga , lapar mula menggigit tekak dan perutnya. Dia mesti makan.Dia perlu minum. Tapi di mana? Tiba-tiba ia terdengar suara komputer dari sound system di tepi-tepi jalan :

"Assalamualaikum, kepada seluruh penduduk Kota Mutmainnah. Syed Al Abrar, hartawan besar berada di jalan Uwais Al Qarni. Dia merayu fakir miskin supaya sudi menerima sedekahnya. Hari ini ia menjamu nasi dan minuman. Sila datang!"

Datuk Dr. Johar orang besar Darul Ghurur itu tidak akan mencemar duli menagih nasi. Dia ada duit, mampu membelinya sendiri. Dia pun masuk ke sebuah restoran di tepi jalan. Di situ penuh dengan pelanggan. Semuanya berserban dan berjubah.Matanya tak betah lagi melihat semua itu.Tapi kerana lapar ia masuk juga.


"Maaf tuan, itu pintu masuk untuk wanita. Di sini untuk lelaki."


"Ceh! Diskriminasi, doubel-standard, lelaki dipisahkan daripada perempuan."Mukanya dicemekkan kepada tuan kedai yang menegurnya. "Ada restoran lain yang mengamalkan persamaan taraf antara lelaki dan perempuan? Saya tak suka pemisahan-pemisahan macam ni!".

Lelaki itu tersenyum. "Empat puluh tahun yang lalu adalah.Sekarang ni kita sudah bebas dan merdeka. Zaman penjajahan fikiran dan jiwa sudah berlalu. Tak ada diskriminasi wanita di sini, tuan. Amir Muhammad,pemimpin Darul Taqwa telah menaikkan taraf wanita tanpa Women's Libs.Kalau tuan ada isteri dan membawanya bersama, sila masuk ke sana. Di sana ada tempat khusus untuk makan bersama isteri dan anak perempuan,"terangnya. Mukanya jernih.Serban dan jubahnya serba putih.

"Ini bertentangan dengan prinsip demokrasi. Sistem pemerintahan kapitalis, sosialis, nasionalis malah komunis sekalipun tak macam ni..."


"Masya-Allah pakcik, jangan disebut lagi nama-nama ideologi tu. Semuanya telah termaktub sebagai ajaran-ajaran sesat dalam perlembagaan Darul Taqwa ini. Tak ada orang lagi yang berpegang dengan fahaman jahiliyyah tu... Subhanallah...." Keluh tuan restoran itu sambil mengurut-ngurut dadanya. Ekor serbannya bergoyang-goyang ketika ia manggeleng -gelengkan kepalanya.

Ah! Persetankan semua itu. Perut aku lapar. Datuk Dr. Johar pun duduk. "Nasi beriani sepinggan !"ujarnya kepada pelayan.

"Dalam pinggan, tuan?" tanya pelayan itu kehairanan.

"Ya ! Apa peliknya?",

"Baik,tuan.Tapi semua orang berebut-rebut pahala makan berjamaah. Tuan makan seorang ?" tanya pelayan berkulit hitam itu.

Dia tambah geram.direnung ke hadapan, iaitu ketempat orang menikmati makanan.Tidak ada meja makan hanya hamparan permaidani tebal dengan dulang-dulang indah yang tersusun rapi. Mereka makan satu dulang. Yek! Jijiknya. Ah! Aku tetap aku. Aku ada pendirian! Nasi beriani dengan ayam goreng kegemarannya terhidang di atas kain putih khas.

"Jemput makan dengan nama Allah yang memberi rezeki," kata pelayan itu dengan sopan.

Datuk Dr.Johar makan dengan seleranya. Dewan makan itu berhawa dingin lengkap dengan alat TV dan pita videonya sekali. Dia makan seorang diri bagai kera sumbang.

" Ya Allah, apa musibah yang menimpa ana Subuh tadi. Ana masbuk dalam sembahyang jemaah Subuh, " ujar seorang lelaki muda dengan wajah yang kecewa. Suapnya perlahan. Macam tak lalu makan saja

"Anta tak cuba tampung dengan amal makrufat yang lain ?"tanya sahabatnya di sebelah.Dia nampak simpati.


Datuk Dr. Johar pasang telinga saja. "Ana nak sedekahkan lima ribu ringgit ...malang nasib ana. Ana tunggu lima jam di tepi jalan tadi, seorang pun tak mahu terima sedekah ana " Keluhnya."Susah kita sekarang. Orang miskin yang bolot pahala redha, pahala sabar. Mereka patutnya bantulah kita.Tolonglah terima sedekah kita.Ah, susahnya jadi orang kaya macam kita ini. Dahlah nanti di Akhirat banyak hisabnya, Di dunia orang tak sudi pula terima sedekah kita.�

�Oh...!� keluh seorang yang sama-sama makan dengan lelaki muda tadi."Kalaulah kita hidup zaman moyang kita dulu, kan dapat kita korbankan harta yang banyak ini. Saya pun dapat harta ni melalui warisan daripada bapa, yang diwarisi oleh datuk saya daripada moyangnya. Kita tunggulah bila kerajaan nak bangunkan projek negara atau nak gunakan duit untuk kemaskinikan kementerian-kementeriannya.... saya nak labur habis-habisan. Biar jadi saham Akhirat," kata pemuda itu menutup perbualan. Mereka pun makan dengan perlahan -lahan.

Datuk Dr.Johar makin pelik. "Tambah nasi sepinggan lagi!" ujarnya kepada pelayan restoran.

"Demi kesihatan tuan, saya nasihatkan ... berhentilah sebelum kenyang.Maaf tuan saya terpaksa mengatakan demikian. Saya pelayan kedai merangkap pegawai perubatan ....," kata pelayan itu lagi.

"Apa? Awak pegawai perubatan? Seorang doktor ke? Kelulusan luar negeri atau dalam negeri? Awak sepatutnya bertugas di hospital, bukan di restoran!" bentaknya. Marah campur geram.

"Tuan, mana ada hospital sekarang.Yang ada khusus untuk bayi, kanak-kanak dan wanita, juga para mubaligh dan mujahid yang cedera ketika berjuang. Tuan, kalau tuan amalkan makan hanya bila lapar dan berhenti sebelum kenyang, tuan akan sihat, insya-Allah. Kita tak perlu hospital!�

"Bodoh, kalau macam tu, macam mana nak rawat pesakit kencing manis macam aku ini ?" leternya perlahan-lahan.

"Penyakit kencing manis? Tuan menghidapnya? Saya ada baca buku perubatan edisi tahun 1990 dulu. Sekarang penyakit tu dah tak ada siapa menghidapnya....."

"Batalkan saja oder saya tadi, banyak sangat cakap, boring. Saya perlu hiburan sekarang ...Di mana boleh saya dapati ?" tanyanya.

"Di sana, tuan. Melalui butang pada sistem komputer di sebelah sana, tuan boleh dapat apa saja hiburan yang menyegarkan. Tak payah risau pasal bil. Percuma.�

Datuk Dr. Johar, orang besar negara, melangkah hebat ke tempat yang ditunjukkan. Berbagai -bagai butang dengan bermacam warna berkelip-kelip. Sangat rumit tapi kekeliruan itu dapat disembunyikannya. Dia malu kalau-kalau dengan pakaian jenama Pierre Cardinnya ia masih kelihatan kolot.. Entah di mana falsafah moden Datuk Dr. Johar. Pada pakaiannyakah atau otaknya? Diberanikan hatinya; satu butang warna hitam ditekan . Dalam skrin timbul tajuk besar- KHAUF. Apa bendanya ni? Kemudian menyusul nama-nama lagu: MATI ITU TERLALU SAKIT, ALAM BARZAKH YANG PASTI, MIZAN NOKTAH PENYESALAN , IZRAEL DATANG TIBA-TIBA Oh...Oh ... seram sejuk tubuhnya. Apa nama lagu macam ini? Biarlah menaruh harapan sikit.

Hatiku macam kristal, boleh pecah dengan lagu-lagu macam tu. aku belum nak mati lagi, protes hati Datuk Dr.Johar.

Dia beralih ke butang hijau tanpa lengah terus menekannya. Tertera di atas skrin komputer: RAJA'. kemudian tersembul tajuk-tajuk lagu. Dibacanya dengan teliti... FIRDAUSI MELAMBAIMU, DEMI CINTA DAN RAHMAT-NYA, KEINDAHAN JANNAH YANG ABADI�.. Kepala datuk Dr. Johar makin pusing. Semuanya tentang Akhirat. Apa nak jadi ni? "Tak ada lagu yang hot sikit ke?" tanyanya kepada seorang anak muda berjubah coklat di sebelahnya.

"Nanti ya pakcik . Saya pilihkan lagu yang paling hot sekarang ni.Top-hit anak-anak muda sekarang..."

"Ya, ya saya setuju," balas Datuk Dr. Johar. Telinganya dihalakan kepada sistem suara di dinding restoran itu. Dia ingin dengar lagu-lagu kegemaran muda-mudi daerah asing itu.

Ayat suci Al-Quran a... "Eh ...ni suara orang mengaji,"

"Nanti dulu pakcik,selepas ni ada terjemahannya kemudian baru menyusul lagunya," kata pemuda berjubah cokat itu sambil matanya di tutup rapat-rapat. Asyik sekali dia.

Kemudian getaran suara bergema

.... Cintaku berlabuh di persada rahmat-Mu

mendamba kasih yang tidak berhujung

mengutip sayang di hamparan cinta suci.

Inilah getaran hatiku memburu cinta.......

stanza hati merindu Ilahi!"

Datuk Dr. Johar tak tahan lagi. Ia merengus dan pergi ke kaunter bayaran.

"Maaf tuan, duit ini duit lama. Kalau tuan tak mampu bayar kami halalkan sajalah ..."

Datuk Dr. Johar makin geram. Dia menderam dan berkata " Saya bayar dengan kad kredit saja!" Dia hulurkan kad kredit warna keemasannya.

"Maaf sekali lagi, tuan. Kad kredit ini bukan yang boleh kami terima, kami halalkan sajalah."

"Tak, pantang saya minta sedekah. Saya ada harta simpanan berbungkal-nungkal emas di bank. Takkan saya nak bawa, nanti disambar pencuri."


" Darul Taqwa tak ada pencuri, tuan. Pencuri terakhir telah dipotong tangannya 30 tahun yang lalu ketika minta dihukum di hadapan hakim kerana takutkan seksa Neraka."


"Ah, aku tak nak dengar semuanya.makin gila aku dibuatnya," pekik Datuk Dr. Johar lantas meluru keluar dari restoran itu. Di luar,semua pandangan menyakitkan hati. Mengapa orang kolot ini mentadbir teknologi begini tinggi.

Pemandu bullet train berserban merah tersenyumkepadanya. Pilot helikopter dengan tulisan 'MAKRUFAT AIR TRANSPORT' sibuk dengan urusannya. Di seberang jalan tertegakpapan iklan dengan tulisan yang jelas :" KELUARGA BAHAGIA GEMBIRA DENGAN SUNNAH ". Di papan itu terpampang gambar seorang lelaki dan perempuan berserta anak-anak meraka. Semuanya berserban, berjubah dan berpurdah.

Isy,meluatnya! Di jalan-jalan raya suasana meriah dengan salam dan senyum. Baginya,semua itu seolah-olah menyindir dan mengejek. Kenapa jadi begini? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Mengapa? Mengapa? Mengapa? Datuk Dr. Johar tiba-tiba menjerit. Tekanan dalam jiwanya yang kian tersumbat itu tiba-tiba meletus.

"Datuk..!Datuk..! Bangun, Datuk. Ada berita buruk !"

Datuk Dr.Johar bangun. Ia tertidur sewaktu menunggu keputusan pilihanraya hari itu.

"Kenapa? Parti kita kalah? Aku kalah? "tanya Datuk Dr. Johar.

"Tidak, Tuk. Rakyat bangun memprotes. Mereka tak mahu demokrasi.Mereka tak mahu pilihanraya..."

"Habis, mereka mahu apa?"

"Mereka mahu Islam, Datuk!"

"Islam ? " keluh Datuk Dr. Johar. Digosok-gosok lagi matanya.

"ISLAM KAN TETAP DIJULANG WALAUPUN IA DITENTANG..ITULAH JANJI ILAHI"


semoga ALLAH masukkan kita semua dalam golongan pejuang yg menjadikan episod di atas ini satu kenyataan!!!

amin

 
TNB